Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko
PMK) Puan Maharani menyatakan, pemerintah akan lebih memberi perhatian
terhadap masalah kepramukaan.
Dia pun mendorong agar Pramuka dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan sebagai ekstrakulikuler wajib.
"Sudah saya sampaikan ke Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah," katanya usai menjadi pembicara di Munas XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Bandung, kemarin (Senin, 12/1).
Alasannya, pembentukan jati diri bangsa harus dimulai dari pembentukan karakter manusianya, yang dimulai dari usia dini. "Saya tidak mau Pramuka hanya dijadikan ceremony saja. Saya ingin organisasi ini tetap eksis," sambungnya.
Dia pun mendorong agar Pramuka dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan sebagai ekstrakulikuler wajib.
"Sudah saya sampaikan ke Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah," katanya usai menjadi pembicara di Munas XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Bandung, kemarin (Senin, 12/1).
Alasannya, pembentukan jati diri bangsa harus dimulai dari pembentukan karakter manusianya, yang dimulai dari usia dini. "Saya tidak mau Pramuka hanya dijadikan ceremony saja. Saya ingin organisasi ini tetap eksis," sambungnya.
Lebih lanjut Puan mengatakan, kementerian yang ia pimpin tengah konsen
mengkaji permintaan anggaran untuk pembenahan kepramukaan. " Permintaan tentu saja harus diperhatikan aspeknya," jelasnya.
Kalaupun nanti Pramuka tidak dimasukan lagi ke dalam kurikulum pendidikan, pemerintah mengaku sudah punya antisipasi agar tetap ada pendidikan khusus soal pembentukan karakter.
"Untuk itu saya akan sampaikan ke bu Menko agar ada pendidikan soal pembentukan karakter, jikalau pramuka tidak dimasukan ke kurikulum," ujar Deputi V Kemenko PMK, Haswan Yunaz.
Seperti diketahui, penundaan kurikulum 2013 oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, mengancam keberlangsungan kegiatan Pramuka. Pasalnya kurikulum 2006, tidak mewajibkan pramuka sebagai kegiatan ekstrakukikuler wajib sekolah.[wid]
Kalaupun nanti Pramuka tidak dimasukan lagi ke dalam kurikulum pendidikan, pemerintah mengaku sudah punya antisipasi agar tetap ada pendidikan khusus soal pembentukan karakter.
"Untuk itu saya akan sampaikan ke bu Menko agar ada pendidikan soal pembentukan karakter, jikalau pramuka tidak dimasukan ke kurikulum," ujar Deputi V Kemenko PMK, Haswan Yunaz.
Seperti diketahui, penundaan kurikulum 2013 oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, mengancam keberlangsungan kegiatan Pramuka. Pasalnya kurikulum 2006, tidak mewajibkan pramuka sebagai kegiatan ekstrakukikuler wajib sekolah.[wid]
Sumber: http://www.rmol.co/read/2015/01/13/186634/Puan-Minta-Pramuka-Tetap-Masuk-Kurikulum-Pendidikan-
No comments:
Post a Comment