Berita

Monday, December 29, 2014

Lain Jepang, Lain Pula Indonesia

Beda Kurikulum, Beda Hasilnya
Dua foto ini diposkan   Ayah Edy Parenting yang di sebar dari foto internet Hikmat Alam. Adakah yang salah ?
Ironis. Apa benar perilaku anak Indonesia,seenaknya membuang sampah ke laut? Sementara itu, anak-anak di Jepang memberi makan ikan koi di pinggir sekolah di atas jalan yang dilalui mereka. Aduh, beda Jepang, beda pula Indonesia.
Sekolah-sekolah di Jepang ternyata lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mendidik etika perilaku dan budi pekerti murid-murid sekolah mereka mulai prasekolah alias TK hingga SD. Kebiasaan ini berlangsung selama lebih kurang 2+6 tahun. = 8 tahun.
Hampir setiap hari anak-anak diberikan pelajaran praktik mengelola sampah. Ini salah satu model pengembangan kurikulum di negeri Sakura. Sampah di sana sampah itu akan selalu di daur ulang, dimanfaatkan kembali untuk masyarakat atau dijadikan bahan bakar alternatif dan sebagainya.
Mereka juga dilatih membersihkan kelas, membersihkan toilet sekolah, merapikan ruang kelas, menata sepatu, berkata santun, hadir tepat waktu, berlatih kejujuran dan semua budi pekerti lainnya. Tak ketinggalan dasar-dasar life skill. Seperti: memasak, saling membantu, melayani, tolong-menolong serta ramah alam dan lingkungan keseimbangan ekosistem ditanamkan sebagai proses pembiasaan.

PGRI Tagih Tiga Janji Mendikbud Soal Upah Minimum Guru

Satu per satu janji pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai dipertanyakan realisasinya kesemptan kali ini Pihak persatuan Guru Republik Indonesia menagih janji pemerintah dalam dunia pendidikan, seperti berita yang dilansir dari JPPN. Dalam bidang pendidikan, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) memetakan ada tiga janji yang akan ditagih realisasinya pada tahun 2015.

Ketiga janji itu sangat berpengaruh untuk pendidik atau guru di seluruh Indonesia.
 
Pertama, membuat direktorat jenderal (ditjen) khusus yang membidangi urusan guru. Janji itu pernah disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.
 
Selama ini, urusan guru tercecer di banyak “meja” di Kemendikbud. Guru pendidikan anak usia dini ada di Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI). Guru pendidikan dasar (SD dan SMP) ada di Ditjen Pendidikan Menengah (Dikmen). Sedangkan guru SMA dan SMK ada di Ditjen Pendidikan Menengah (Dikmen).
 
”Saya dapat informasi bahwa Kemendikbud sudah berkoordinasi dengan Kementerian PAN-RB untuk reorganisasi,” ujar Ketua Umum PGRI Sulistyo di Jakarta, hari ini (29/12).

Penerapan Kurikulum Berbeda Picu Diskriminasi

Pakar pendidikan Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi menilai penerapan dua kurikulum berpeluang menciptakan diskriminasi mirip era rintisan sekolah bertaraf internasional.
“Ya, dua kurikulum ini dampak dari penghentian pelaksanaan Kurikulum 2013 yang tidak diberlakukan di seluruh sekolah. Sekolah yang sudah melaksanakan tiga semester, jalan terus,” katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (27/12/2014).
Sekolah-sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 lebih dari tiga semester itu, kata dia, dijadikan percontohan, sementara sekolah yang melaksanakan kurang dari tiga semester kembali ke kurikulum 2006.
Realitasnya, kata Muhdi yang juga Rektor Universitas PGRI Semarang itu, sekitar 6.000 sekolah yang tetap jalan terus menggunakan kurikulum 2013 tersebut kebanyakan merupakan sekolah-sekolah eks-RSBI.
“(Sekolah, red.) Yang pertama kali menerapkan kurikulum 2013 kan kebanyakan memang eks-RSBI. Jadi, sekarang ya jelas sudah lebih dari tiga semester,” kata Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah tersebut.

Sunday, December 28, 2014

Kemendikbud Terapkan “Whole School Training” Untuk Pelatihan Guru

Jakarta, Kemendikbud --- Keberhasilan dari penerapan kurikulum terletak pada guru. Oleh sebab itu proses evaluasi Kurikulum 2013, akan lebih mempersiapkan guru menjadi lebih matang. Pola pelatihan yang dahulu menghadirkan guru secara bergantian akan dirubah menjadi pelatihan guru secara keseluruhan dilakukan di sekolah, atau dapat disebut dengan “Whole School Training”.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam acara bincang-bincang program NET TV, Jakarta, Rabu (24/12/2014). “Konsep pelatihan tidak lagi sebagian guru dipanggil untuk dilatih secara bergantian, tetapi pelatihan langsung dilakukan di sekolah-sekolah, tanpa harus memanggil guru secara bergantian,” tutur Mendikbud.
Pemahaman guru terhadap cara mempraktekkan kurikulum yang akan diterapkan, kata Mendikbud, menjadi kunci keberhasilan dari kurikulum. Mendikbud berpendapat bahwa konsep Kurikulum 2013 sudah baik yang menjadikan guru sebagai fasilitator. Peran fasilitator yang diharapkan adalah dapat merangsang proses belajar. “Fasilitator ini perlu dipahami caranya tidak dengan instruksi. Pemahaman ini perlu lebih dimengerti lagi, agar murid tidak belajar sendiri dan mengerjakan tugas sendiri,” ujar Mendikbud.

Saturday, December 27, 2014

PENGUMUMAN: Kegiatan Pembelajaran di Semester Genap

1. Kegiatan Pembelajaran di semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015 dimulai pada Senin, 5 Januari 2015.
2. Berdasarkan Instruksi dari Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan, maka Kurikulum 2013 (K-13) akan dihentikan, dan pada semester genap ini akan kembali pada Kurikulum 2006 (KTSP).
3. Siswa kelas 1 dan 2 akan diroling (pergantian kelas).


Thursday, December 25, 2014

Ujian Nasional Dihapus, Diganti Evaluasi Nasional

JAKARTA - Arah evaluasi ujian nasional (unas) pemerintah Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin jelas. Yakni menghapus unas, kemudian menggantikannya dengan evaluasi nasional (enas). Kepastian perubahan ini diperkirakan muncul pekan depan.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara unas, yang bakal berganti enas, terus menggeber rapat-rapat teknis persiapan penyelenggaraan periode 2015. Kemarin misalnya, tim BSNP menggelar rapat dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud.

"Kami berharap pekan depan sudah ada titik jelasnya. Sekarang masih tahap usulan dari unas menjadi evaluasi nasional," kata anggota BSNP Teuku Ramli Zakaria di Jakarta kemarin.
Menurut dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu, perubahan dari unas ke enas tidak sekedar pergantian nama saja.

Sunday, December 21, 2014

Pengumuman: Jadwal Penerimaan Rapor

Jadwal Penerimaan Rapor Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2014/2015

Sabtu, 27 Desember 2014

Terima kasih,

Monday, December 15, 2014

Ujian Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015


Balang Baru,-  Ujian Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015 di SD Negeri Balang Baru diadakan selama dua pekan. Pada pekan pertama dimulai pada 08-11 Desember 2014 untuk kelas 1 dan 2. Sedangkan Pekan kedua dimulai pada 15-18 Desember 2014 untuk kelas 3-6. Soal pada Ujian Semester dubuat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar. Ini adalah ujian terakhir menggunakan K-13. Semester selanjutnya akan kembali ke KTSP.
Para siswa cukup optimis saat mengerjakan soal meskipun ada beberapa materi yang sulit untuk dipahami oleh beberapa siswa. Di hari pertama ini, ujian berjalan lancar meskipun ada sedikit ketidakjelasan pada lembar soal. Namun Guru Pengawas telah menjelaskan sedikit kekeliruan pada soal sehingga bisa dipahami oleh siswa.


Penulis: Rijal Hamid

Sunday, December 14, 2014

Kurikulum 2013 Dihapuskan, Ekskul Pramuka Tetap Jalan

Terkait dengan penghapusan Kurikulum Pendidikan 2013, banyak yang berharap Gerakan Pramuka yang menjadi salah satu ekstrakurikuler (ekskul) wajib di setiap sekolah tetap terus berjalan.

Ketua Kwarcab Kota Bogor, Jawa Barat yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat meyakini jika pemerintah pusat tidak sembarangan dalam membuat kebijakan atau keputusan. Hal ini sama halnya dengan pembatalan Kurikulum 2013.

"Untuk itu kita selalu berharap, pemerintah bukan membatalkan kurikulum, tetapi lebih kepada koreksi dan pembenahan kurikulum yang ada," papar Ade di Bogor, Jumat (12/12/2014).

Meski di Kurikulum 2013 Gerakan Pramuka sebagai ekstrakurikuler yang wajib, keputusannya akan tetap mengikuti kebijakan pemerintah pusat.

Kemendikbud Tetapkan Kriteria Implementasi K-13


JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus ngebut membahas skema baru implementasi Kurikulum 2013 (K-13). Di antaranya menetapkan kriteria kelayakan sekolah yang bakal menjalankan kurikulum anyar itu. Seperti diketahui pada aturan baru, K-13 diterapkan secara terbatas.
Ketua tim evaluasi K-13 Kemendikbud Suyanto mengatakan, mereka dikejar deadline (batas akhir) penuntasan pembahasan evaluasi bulan ini juga. Pasalnya skema baru implementasi K-13, yang terbatas penerapannya, diputuskan dijalankan mulai semester genap tahun pelajaran 2014-2015.
Sesuai kalender akademik Kemendikbud, semester genap mulai dijalankan Januari 2015 depan. “Saya sudah capek selama enam hari di Jakarta bekerja lembur,” kata Suyanto di Jakarta, Kamis (4/12).
Dia mengatakan tim evaluasi yang dia pimpin ditetapkan Mendikbud Anies Baswedan Jumat pekan lalu (28/11). Kemudian mereka diminta membuat rekomendasi final dan harus dipaparkan Rabu lalu (3/12).

Tuesday, December 2, 2014

Pramuka Indonesia Bisa Registrasi Gudep Online

  
Pelatih Pramuka SD Negeri Balang Baru
Sebagai organisasi kepemudaan, tentu Pramuka harus mengikuti zaman. Salah satunya melalui fasilitas registrasi gugus depan (gudep) secara online.
Fasilitas ini dimaksudkan untuk memvalidasi data keanggotaan Pramuka tingkat SD hingga SMA/sederajat di seluruh Indonesia mengingat saat ini Pramuka telah menjadi kegiatan ekstrakuriler wajib dalam kurikulum 2013. Kwartir Nasional (Kwarnas) gerakan Pramuka pun secara resmi meluncurkan pelaksanaan akreditasi gudep dan data secara nasional melalui website www.akreditasi.gugusdepan.com.

Ketua Kwarnas Pramuka, Adhyaksa Dault mengatakan, awal dari pendidikan kepramukaan adalah untuk membentuk mental generasi muda Indonesia. Pramuka juga menjadi tempat berkumpul dan berlatih para anggota muda, seperti pram
uka siaga, penggalang, penegak dan pandega. Jadi, gudep merupakan ujung tombak dari gerakan pramuka itu sendiri.

Pramuka - Membuat Menara Kaki Tiga

Kurikulum 2013 (K-13) telah menetapkan Pramuka sebagai Ekstrakurikuler yang wajib diajarkan di sekolah. Sehingga setiap sekolah diwajibkan memiliki minimal seorang Pembina ataupun Pelatih Pramuka. SD Negeri Balang Baru sebagai salah satu sekolah yang menerapkan K-13 telah memiliki seorang Pelatih Pramuka, yaitu Kak Rijal (Rijal Hamid, S.Pd). Salah satu materi yang diajarkan dalam Pramuka adalah Pionering atau biasa dikenal dengan istilah tali-temali. Dalam mempelajari Pionering, yang paling dasar peserta didik diajarkan tentang Simpul dan Ikatan. Selanjutnya membuat bentuk-bentuk lainnya, seperti Menara Kaki Tiga. Berikut ini adalah beberapa foto dokumentasi Pelatihan membuat Menara Kaki Tiga yang dilakukan oleh Kelas VI A. Para siswa sangat antusias mengikuti pelatihan ini meskipun dilakukan di dalam kelas karena lapangan sedang digunakan guru olahraga.

Tiga Opsi Untuk Kurikulum 2013 Laporan Hasil Dari Tim Evaluasi

Tiga Opsi Untuk Kurikulum 2013 Laporan Hasil Dari Tim EvaluasiTim evaluasi kurikulum 2013 nampak sudah memperoleh hasil dari proses pemantauan dilapangan pada efektifitas kurikulum 2013 yang disorot mereka  pada beberapa hari demi tugas yang diperintahkan kemdikbud, sejatinya hasilnya sudah tercermin nyata sebelum besok 3/12 dilaporkan pada kemdikbud tentang kenyataan dan fakta-fakta yang terjadi pada Guru-guru dalam implementasi kurikulum 2013.
Hampir 100 persen selesai laporan dari pernyataan berikut sudah menampakkan hasil, berikut pernyataan tim evaluasi  kurikulum 2013 terkait hasil yang akan dilaporkan seperti berita yang dilansir dari JPPN.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan membentuk tim khusus untuk merevisi Kurikulum 2013 (K13). Tim yang diketuai guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Suyanto itu, berencana melaporkan hasil revisi Rabu besok (3/12). Muncul tiga opsi revisi kurikulum yang dianggap "menyusahkan" itu.

PENGUMUMAN !!!

Ujian Semester Ganjil dimulai pada Senin, 08 Desember 2014.
Soal Ujian dibuat oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Diharapkan para siswa menambah jam belajarnya di rumah.
Terima Kasih.

Sunday, November 30, 2014

Jadikan Rumah dan Sekolah Zona Berkarakter Mulia

Jakarta (Dikdas): Indonesia masa kini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Sementara dunia pendidikan hari ini merupakan potret Indonesia masa depan. Maka sudah seharusnya rumah dan sekolah menjadi zona berkarakter mulia.

“Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan pada upacara peringatan Hari Guru Nasional. Upacara digelar di halaman kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa pagi, 25 November 2014. Hadir dalam acara seluruh pejabat di lingkungan Kemendikbud, perwakilan guru, siswa jenjang dasar dan menengah.

Anies menambahkan, semestinya kepala sekolah dan tenaga kependidikan menjadi figur yang karakternya bersih dan terpuji. Jika demikian, siswa akan mengingat mereka sebagai pemberi teladan. Keteladanan itu akan menjadi bekal mereka ketika memasuki zaman di mana korupsi dianggap sebagai sesuatu yang basi, tak lazim, dan tak semata dipandang sebagai pelanggaran hukum. “Lebih dari itu, korupsi menyangkut persoalan harkat dan martabat,” ucapnya.

Penyuluh Bencana Cilik

Sebuah cerita tentang anak-anak kelas VI SDN 019 Longkali yang mendapat tantangan untuk berperan sebagai “Penyuluh Bencana Cilik”. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengemas materi pelajaran IPS  menjadi lebih menarik. Rona semangat terpancar dari wajah mereka. Selain untuk memenuhi nilai tugas IPS, kegiatan ini juga dapat melatih kepercayaan diri anak-anak saat berbicara di depan umum. Di ruang kelas berukuran 3 x 3 meter, dua orang siswa secara bergantian menerangkan cara menghadapi berbagai bencana. Bibir-bibir kecil, disertai senyum gugup mencairkan suasana, membuatnya menjadi penuh tawa. Ini merupakan kali pertama anak-anak itu  melakukan presentasi di depan kelas.

“Selamat pagi teman-teman, kami adalah Penyuluh Bencana Cilik, hari ini kami akan menginfokan cara menghadapi gempa bumi”, seru Alisa dan Novi mengawali pembelajaran. Berbalut seragam merah putih tanpa beralas kaki mereka merangkai kata, menguras memori yang telah mereka persiapkan selama seminggu penuh. Alisa merupakan siswa terpintar di kelas, namun kecerdasan bukanlah jaminan bahwa ia akan lancar menyusun kalimat. Ia tampak gugup dan menganggukan kepala setiap mengeluarkan kata. Lain halnya Novi, walaupun ia bukan siswa terpandai di sekolah tapi ia memiliki percaya diri yang tinggi. Hampir 2 menit dari 5 menit waktu yang disediakan habis untuk tertawa. Senang sekali melihat mereka menikmati pelajaran sambil tertawa dan fokus tentunya.

Friday, November 28, 2014

PUISI: Lingkungan Sekolah

Di saat mentari pagi menjelang
Kulihat pemandangan yang indah
Langit yang membentang kuas
Dan pepohonan hijau

Lingkungan sekolahku
Yang indah dan cantik
Seperti burung yang berkicau
Dan kupu-kupu yang beterbangan

Pemandangan yang bersih
Langit yang cerah
Seakan ku ingin melayang
Seperti burung yangterbang ke angkasa

Lingkungan sekolahku
Memancarkan cahaya di pagi hari
Dan kerlap-kerlip bintang malam
Cantiknya lingkungan sekolahku

Oleh: Sitti Ainun Wahira (SD Negeri Balang Baru)

PAPAN GUGUS DEPAN

PAPAN GUGUS DEPAN
10.017 - 10.018